Rama

Rama

[Empat] Sepi dan sendiri

Penang adalah kota yang rapi dan menyenangkan.  Saya berkenalan dengan warga lokal yang bersedia menemani saya berkeliling kota. Saya mengunjungi Botanical Garden, mencicipi es kacang merah yang terkenal, cemilan sambosa, dan melihat bangunan-bangunan peninggalan zaman kolonial. Inggris yang kala itu…

[Tiga] Menuju China

Meskipun begitu, saya tidak patah semangat. Di sela-sela rutinitas sebagai pekerja kantoran, diam-diam saya tetap membangun cita-cita untuk menjadi penulis. Mulai dari membentuk kerangka, membuat karakter, memulai tulisan, dan lain sebagainya. Ide yang sederhana mulai tumbuh dan berkembang menjadi kompleks.…

[Dua] Hidup yang sempurna

Apa yang dicari seorang laki-laki ketika semua kebutuhannya sudah terpenuhi? Sejak kecil, saya tidak pernah merasakan susah. Saya amat berterima kasih kepada kedua orang tua saya, yang telah bekerja keras mencukupi segala kebutuhan saya. Mulai dari tempat tinggal yang layak,…

[Satu] Bangun dari kebohongan

Saya tidak mengerti.  Bagaimana saya bisa percaya kepada Tuhan, padahal saya tidak pernah melihat atau berbicara dengan-Nya? Pastilah saya ini bodoh atau delusional karena berbuat demikian. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: بَلْ  هُوَ  اٰيٰتٌۢ  بَيِّنٰتٌ  فِيْ  صُدُوْرِ  الَّذِيْنَ  اُوْتُوا  الْعِلْمَ  ۗ وَمَا  يَجْحَدُ  بِاٰ يٰتِنَاۤ  اِلَّا  الظّٰلِمُوْنَ “Sebenarnya, (Al-Qur’an) itu adalah ayat-ayat yang…